LATSKAR NTB, Aksi Jilid 2 Desak Pertamina dan SPBE Niu, Sikapi Secara Cepat Mahalnya Gas LPG 3 Kg
Kota Bima NTB – Bhayangkarapost.web.id
Aksi Jilid 2 bentuk kepedulian pada kondisi rakyat kota Bima, dan kabupaten Bima terkait langkanya tabung gas LPG yang 3 Kg, Lembaga Transparansi dan Kebijakan Anti Korupsi (LATSKAR) menggelar aksi depan Kantor Pertamina, Senin (12/6) sekitar pukul 09.30 wita.
Mahal dan langkanya Gas Lpg 3 Kg, harga tidak sesuai penetapan harga edar tertinggi dari pemerintah, selalu diabaikan pihak agen dan pengecer, dipasaran harga di jual diatas harga het, Bentuk kepedulian kepada seluruh masyarakat Indonesia kami akan terus lakukan Aksi berjilid jilid, ungkap Korlap Ardiansyah atau Ady Taufan.
Seruan Aksi kelangkaan tabung gas LPG yang 3 Kg sudah masuk 4 pekan di wilayah Kota dan Kabupaten Bima, masyarakat sangat dibuat menjerit oleh pihak Agen dan pengecer, kesulitan mendapatkan gas untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan masak hingga kebutuhan usaha bagi masyarakat menengah ke bawah, tidak ada kata diam dan membiarkan ketika yang dilakukan pihak oligarki hanya mementingkan kepentingan individual, Darah dan Nyawapun akan kami Korbankan ketika itu kepentingan buat Rakyat, ujar Ardiansyah atau Ady Taufan.
Imam Plur juga mendesak, Pihak Pertamina, SPBE, DPRD dan Dinas Koperindag, untuk melakukan RDP, membahas permasalahan harga dan kelangkaan Gas Lpg 3 Kg.
Kami dari LSM LATSKAR NTB, merasa peduli dan juga prihatin dengan kondisi masyarakat yang kesulitan dengan kelangkaan gas tersebut, berangkat dari panggilan moral, LATSKAR pun mengambil sikap dan melakukan aksi di empat titik Aksi demonstrasi.
Dalam orasinya Rafikurahman atau Guru Toi menyampaikan, kelangkaan gas bukan baru ini terjadi, hampir tiap bulan terjadi di Kota Bima dan kabupaten Bima.

Jeritan Masyarakat nampak juga menghiasi media sosial akibat mahal nya Gas LPG 3 Kg, kami mendesak pihak Pertamina, SPBE, Koperindag dan juga DPRD untuk melakukan evaluasi permasalan tersebut ini merupakan tanggung jawab eksekutif, BUMN sebagai penyalur dan distribusi, karena tidak bisa mengatur tentang pembagian gas LPG pada Masyarakat.
Lanjutnya Ada dugaan kuat, bahwa para agen atau pengecer menimbun tabung gas dan kemudian menjual dengan harga di atas HET.
Gas yang seharusnya dijual dengan harga Rp.16 ribu, namun sekarang masyarakat membeli tabung gas tersebut dengan harga bervariasi, mulai dari harga Rp. 30 ribu hingga Rp. 40 ribu, ungkapnya.
“Ketika Aksi desakan kepihak DPRD Kota Bima, LSM Latskar NTB langsung ditemui oleh Duta dari Partai Persatuan Pembangunan Taufik A. Karim, kepada masa Aksi terkait harapan teman teman LSM Latskar, untuk menyikapi masalah LPG 3 Kg, yang mahal dijual diatas harga Het, kami akan agendakan RDP secepatnya, karna ini permasalan yang mendesak untuk kepentingan orang banyak, kami Apresiasi kepada LSM Latskar NTB, yang terus ikut mengawal permasalahan Mahal dan langka nya Gas LPG 3 Kg di Kota Bima, dan Kabupaten Bima, tutupnya.
Masa Aksi Kembali meneriakan desakan ke Kantor Dinas Koperindag Kota Bima, Kembali Korlap Ardiansyah atau Ady Taufan, harapanya untuk disikapi pihak Dinas Koperindag terkait permasalahan Gas LPG 3 Kg, seruan dan orasi silih berganti dilakukan, di depan Kantor Dinas Koperindag, tidak begitu lama Pihak Dinas Koperindag atau yang mewakili Kabid Perindustrian dan Perdagangan (Indag), menemui masa Aksi dan mengungkapkan kami akan terus ikut mengawasi terkait langka dan mahalnya Gas LPG 3 Kg di Kota Bima, sesuai dengan tugas dan poksi kami ujarnya.
Aksi berjalan lancar dan aman pengawalan aksi terus dilakukan oleh Samapta Polsek Rasanae Timur dan Polres Bima Kota tepat pukul 14.00 Wita, Masa Aksi dari LSM LATSKAR NTB, akhirnya membubarkan diri.(Red)



